Labuhanbatu –
Sejumlah aktivis Aliansi Organisasi Masyarakat dan Umat Islam (Alouis) di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dihajar sekelompok tersangka preman di Diskotik Brother Station, Rantauprapat. Salah satu penjahat ditangkap dan ditahan oleh polisi.
“Satu orang sudah kita tangkap. Inisial AS dan kita tahan. Sedangkan yang lainnya masih dalam proses pencarian,” kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki kepada wartawan. momen SumateraSabtu (30/12/2022).
Rusdi mengatakan AS adalah satu dari puluhan orang yang diduga memukulinya dalam insiden itu. Selain memukulinya, ia diduga juga merusak dan memecahkan kaca mobil korban.
Rusdi menuturkan, AS ditangkap pada Senin (26/12) atau tepat sehari setelah kejadian. Saat ini, polisi masih memburu pelaku lainnya.
“Ini masih dalam proses pencarian,” kata Rusdi. Salah seorang korban, TMA, menuturkan, pengeroyokan itu terjadi pada 25 Desember 2022. Mereka dikeroyok sejumlah orang di pelataran parkir Diskotek Brother Station, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut).
“Awalnya kami tahu tempat hiburan ini mengundang DJ dari luar kota. Jadi kami turun untuk memantau. Namun, setelah berdiskusi dengan manajemen, tiba-tiba ada keributan, kemudian terjadi perkelahian,” ujarnya. TMA.
Dia mengatakan ada 13 orang di pihaknya saat memantau. Menurutnya, kegiatan pemantauan dilakukan karena keberadaan Diskotek Brother Station telah meresahkan masyarakat.
“Kita sama-sama tahu bahwa Brother Station menjadi incaran umat Islam khususnya Alouis karena banyak indikasi transaksi narkoba, miras dan prostitusi. Makanya kami datang ke sana untuk memantaunya,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebelum dipukuli, ia sebenarnya sempat berbicara dengan pengelola diskotik. Namun, saat hendak pulang dan sudah berada di dalam mobil, sekelompok massa tiba-tiba melakukan kekerasan dan mulai melakukan perusakan dan pemukulan terhadap masyarakat.
Pemukulan itu diduga dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan diskotek tersebut. Dari 13 orang yang hadir saat itu, enam di antaranya dipukuli.
“Di dalam mobil akhirnya terjadi gerombolan, mereka pukul, dukung, sampai ada yang pecahkan kaca mobilnya, agar pintu bisa dibuka dan kami langsung dipukuli,” jelasnya.
“Saya mengalami luka di bagian kepala sebelah kiri. Hasil otopsi menyatakan lebarnya sekitar 3 cm. Diduga akibat terbentur benda tumpul. Sedangkan teman-teman saya mengalami luka di bagian tubuh. wajah. , kepala, dan tubuh,” lanjutnya.
Dia memperkirakan pemukulan dilakukan oleh sedikitnya 50 orang. Selain orang-orang yang terkait dengan diskotik, penembak juga merupakan pengunjung diskotik.
Selama ini Diskotek Brother Station banyak mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan. Selain itu, pada Januari 2022 izin diskotek ini juga dicabut oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menyusul beberapa pelanggaran yang terus dilakukannya.
Namun, meski telah dicabut izinnya, diskotik ini kembali beroperasi menjelang perayaan Aidilfitri 2022. Sejak saat itu, diskotik ini terus beroperasi hingga kini.
Simak video “adegan Bupati Labuhanbatu Selatan meneriaki pengunjuk rasa dan menyebut mereka ‘monyet'”
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)