liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Apa Itu Resesi? Netizen Masih Berambisi Besar buat Traveling di 2023


Jakarta

Meski terancam resesi, minat traveler untuk berwisata di tahun 2023 tetap tinggi lho. Bagaimana dengan kamu?

Dalam rilisnya, Jumat (12/9/2022), Pegipegi merilis Laporan Perjalanan 2022 berisi hasil survei online terhadap lebih dari 450 responden antara 2-25 November. Hasil survei menunjukkan bahwa 80 persen responden masih berencana melakukan perjalanan meski mewaspadai potensi resesi di tahun 2023.

Laporan Perjalanan Pegipegi 2022 menunjukkan beberapa temuan menarik tentang pola perjalanan orang tahun ini. Berikut hasilnya:

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

1. Tetap berencana bepergian di tengah risiko resesi

Meski risiko resesi ekonomi diprediksi akan muncul pada 2023, 80 persen responden masih berencana bepergian dan sekitar 19 persen masih ragu-ragu. Bahkan, sekitar 62 persen responden sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan di tahun depan. Terlepas dari konteks risiko resesi, ada peningkatan 24 persen minat untuk bepergian, jika dibandingkan dengan data tahun 2020.

Dalam Pegipegi Travel Report 2020, sekitar 56 persen responden yang berencana traveling di tahun 2021 belum memutuskan. Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran akan keselamatan dan keamanan terkait risiko COVID-19 telah berkurang seiring dengan pulihnya situasi pasca pandemi, yang juga meningkatkan semangat masyarakat untuk berwisata. Selain itu, isu resesi ekonomi global tampaknya tidak melemahkan minat masyarakat untuk berwisata.

Dari mereka yang berencana berwisata tahun depan, sekitar 62 persen ingin berwisata ke destinasi domestik. Diikuti oleh 33 persen lainnya yang berencana menggabungkan tujuan domestik dan internasional untuk agenda perjalanan mereka.

2. Sebanyak 49 persen responden pernah melakukan perjalanan lebih dari lima kali

Pada tahun 2022, 49 persen responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2-5 kali. Dalam survei ini juga terlihat durasi perjalanan paling populer di kalangan masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022. Dari seluruh responden, 62 persen melakukan perjalanan selama 1-3 hari dan 26 persen lainnya sekitar 4-7 hari.

Berdasarkan data tersebut, berarti semakin banyak orang yang menghabiskan waktu relatif singkat dalam perjalanannya, yang sebagian besar memilih berwisata pada akhir pekan.

Masih di tahun 2022, hampir 60 persen responden memilih bepergian ke luar kota. Sedangkan 37 persen responden lainnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan di dalam kota. Sedangkan responden lainnya memilih bepergian ke luar negeri.

Saat bepergian, 42 persen responden bepergian bersama keluarga. Sementara itu, sekitar 25 persen responden memilih bepergian dengan pasangannya dan 18,6 persen lainnya bepergian sendirian. Sementara hampir 15 persen responden memilih bepergian bersama teman-temannya.

3. Prioritas Utama saat Bepergian

Sekitar 61 persen responden melakukan perjalanan untuk mengisi waktu liburan mereka. Sedangkan 20 persen responden untuk bisnis atau bekerja. Kemudian disusul kebutuhan pertemanan untuk mengunjungi keluarga atau teman sebesar 11 persen dan sisanya untuk menjalankan agenda atau kebutuhan khusus.

Ada dua pilihan utama responden saat melakukan perjalanan. Sebanyak 71 persen responden melakukan perjalanan karena ingin menikmati waktu refreshing atau refreshing dengan menemukan suasana baru, sedangkan 59 persen responden melakukan perjalanan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

4. Perencanaan dan Durasi Perjalanan

Sekitar 27 persen responden merencanakan perjalanan mereka sekitar 3-7 hari sebelum keberangkatan. Diikuti oleh hampir 24 persen responden yang merencanakan perjalanannya 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Sementara 23 persen responden lainnya merencanakan perjalanannya dalam 1-3 hari.

Mayoritas responden memprioritaskan pencarian referensi harga hotel dan tiket transportasi (85 persen), serta berbagai tempat wisata dan kuliner (67 persen) saat merencanakan perjalanan.

Dalam pemesanan perjalanan, pemesanan melalui Online Travel Agent (OTA) diminta oleh 87 persen responden survei. Di sisi lain, sekitar 38 persen responden juga mengandalkan aplikasi atau website resmi hotel dan penyedia jasa perjalanan lainnya untuk kebutuhan perjalanan mereka.

5. Alokasi Anggaran Perjalanan

Mayoritas responden atau sekitar 82 persen mengalokasikan anggaran secara rinci untuk kebutuhan perjalanan, termasuk biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya. Kisaran alokasi anggaran yang dihabiskan responden untuk satu kali perjalanan sekitar Rp 1 juta-Rp 3 juta (36 persen) dan Rp 3 juta-Rp 5 juta (25 persen).

Dengan kisaran budget yang dominan antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta, Pegipegi melihat fenomena perjalanan hemat yang merupakan salah satu prinsip berwisata dengan biaya seminimal mungkin akan menjadi tren industri pariwisata ke depan.

Hal ini didukung oleh temuan sebelumnya dalam penelitian Pegipegi tentang median harga hotel, dengan pengeluaran untuk akomodasi berkisar antara Rp250.000 hingga Rp500.000. Oleh karena itu, banyak layanan akomodasi yang menawarkan tarif menginap dalam kisaran ini.

6. Fasilitas Penginapan Favorit Masyarakat

Pegipegi juga menemukan bahwa kamar yang nyaman, lokasi yang strategis, dan pelayanan staf yang baik adalah tiga aspek utama yang diperhatikan wisatawan saat menginap di hotel. Dilanjutkan dengan aspek lain sesuai urutan harga terjangkau, AC sejuk, akses Wi-Fi lancar, kamar mandi bersih, sarapan pagi enak, parkir luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap dan tersedia kolam renang.

Temuan ini berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi mengenai ulasan positif (dengan skor di atas 8) yang diberikan oleh pengguna hotel bintang dua hingga lima di destinasi populer, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta . . Periode peninjauan dilakukan dalam dua bulan terakhir, yaitu 01 September-21 November 2022.

7. Destinasi Populer Domestik dan Internasional

Berdasarkan data internal Pegipegi, destinasi domestik populer 2022 adalah Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru.

Tren destinasi domestik tersebut masih serupa dengan data Travel Report 2021 karena kota-kota tersebut memiliki beragam destinasi menarik yang didukung oleh layanan akomodasi dan akses transportasi yang memadai dan beragam. Di sisi lain, pemulihan situasi dan fleksibilitas aturan perjalanan pasca pandemi di Indonesia membuat pola perjalanan para pelancong semakin meluas.

Sedangkan untuk tujuan internasional yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang dan Australia. Perjalanan internasional mulai menarik minat publik ketika perbatasan beberapa negara dibuka dan peraturan perjalanan menjadi lebih fleksibel bagi para pelancong.

Simak Video “Survei Poltracking: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi-Ma’ruf Capai 73%”
[Gambas:Video 20detik]
(sim/fem)