Al Rayyan –
Timnas Maroko tak pernah berhenti memukau. Singa Atlas meraung keras, timnas Spanyol menjadi korban terbaru.
Berlaga di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Selasa (12/6/2022), Maroko bertanding hingga babak perpanjangan waktu bersama La Furia Roja. Duel berlanjut ke babak penjaga gawang, Maroko menang dengan skor 3-0.
Tendangan dari tiga pemain Spanyol: Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal masuk gawang. Hukuman mati pada Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi mencetak gol. Satu-satunya eksekusi yang gagal oleh Maroko ditendang oleh Badr Benou.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Maroko Tahan Serangan Spanyol
Maroko kurang mengancam dibandingkan Spanyol di pertandingan ini. Dalam catatan Whoscored, Hakim Ziyech cs mencatatkan enam tembakan, berbanding 13 tembakan yang dikeluarkan Spanyol.
Namun, Maroko mampu mencatatkan lebih banyak tembakan tepat sasaran. Mereka mencatatkan dua tembakan tepat sasaran. Sedangkan Spanyol hanya satu.
Maroko termasuk tim dengan rekor pertahanan terbaik di Piala Dunia 2022. Dalam empat pertandingan mereka sejauh ini, mereka baru kebobolan satu kali.
Kanada yang berhasil menjebol gawang Maroko. Sedangkan Maroko mencatatkan rekor bersih melawan Kroasia, Belgia, dan Spanyol.
Maroko Ciptakan Sejarah di Piala Dunia
Maroko telah berpartisipasi di Piala Dunia sebanyak lima kali. Untuk pertama kalinya, mereka berhasil mencapai perempat final. Sebelumnya, pencapaian terbaik mereka adalah saat lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 1986.
Maroko akan menghadapi Portugal di babak perempat final Piala Dunia 2022. Laga akan berlangsung di Stadion Al Thumama, Doha, pada 10 Desember 2022.
Head to head, Maroko dan Portugal masih sama kuatnya. Dalam rekor situs 11v11, Portugal menang sekali, dan Maroko menang sekali.
Portugal menang 1-0 di Piala Dunia 2018, sedangkan Maroko menang 3-1 atas Portugal di laga Piala Dunia 2018.
Pensiunan Ball Boy dari Indonesia
Kael Derya Riza merupakan salah satu kiper Piala Dunia 2022 asal Indonesia. Dia memimpin empat pertandingan, semuanya di Stadion Kota Pendidikan.
Pertandingan Spanyol dengan Maroko menjadi momen terakhir Kael bertugas. Pada laga sebelumnya, Kael harus bekerja lebih lama karena pertandingan harus dilanjutkan dengan adu penalti.
“Yang pertama Tunisia vs Denmark, yang kedua Saudi vs Polandia, dan yang terakhir saya pimpin adalah Tunisia melawan Prancis,” kata Kael.
“Saya telah bertemu Robert Lewandowski melawan Polandia melawan Saudi dan Mbappe melawan Tunisia melawan Prancis.”
“Saya sebenarnya ingin bertemu Messi, tapi saya tidak mendapatkan tugas apapun untuk pertandingannya,” ujarnya.
(biaya/aff)