liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Bagaimana Anak-anak WNI Bisa Tercium Pemandu Bakat di Qatar?


Al Khor

Beberapa pemain Indonesia menjadi pemain sepak bola profesional di Qatar. Bagaimana pemain asal Indonesia tertangkap pencari bakat di Qatar?

Di Qatar, terdapat beberapa komunitas sepakbola Indonesia, seperti Al-Khor Football Community (Al-Khor), Red Rhino Football Club (Doha), Garuda South of Qatar (Al-Wakra), dan Mesaieed Warrior (Mesaieed).

Komunitas di Qatar mengadakan kompetisi. Biasanya diadakan pada musim dingin, menghindari cuaca panas di Qatar.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Pemandu bakat akademi olahraga Qatar, Aspire, mencermati kompetisi antar komunitas ini. Alhasil, dari orang Indonesia di Qatar, muncul nama Andri Syahputra dan Ahmad Al-Khuwailid Mustafa dari Komunitas Sepak Bola Al-Khor. Selain itu, ada juga Abdurrahman Iwan yang tergabung dalam Timnas U-17 Qatar.

Pelatih Komunitas Sepak Bola Al-Khor, Muhammad Yunus Bani, mengungkapkan kedekatannya dengan Aspire. Persahabatan juga terjalin karena ia pernah menjadi pelatih paruh waktu di Aspire.

Andri Syahputra (Foto: Instagram @andri010)

“Saya dan Aspire sangat dekat. Jadi sistem Aspire diambil dari klub. Soal Abdurrahman, saya bilang ke pelatih, Abdurrahman bisa jadi pionir, penyemangat untuk tim. Bawa dia. Kalau dia bisa berkembang, dia akan lanjut. Sebagai perintis, dia dari Indonesia. Tapi, dia bagus,” kata Muhammad kepada wartawan termasuk detikcom.

“Aspire mengambil pemain dari usia enam tahun. Aspire berasal dari negara, atlet untuk semua cabang olahraga,” tambahnya.

Muhammad yang merupakan rekan setim Fachri Husaini di klub Bina Taruna Aceh mengungkapkan, pesepakbola muda Indonesia memiliki skill untuk bersaing memperebutkan Aspire.

“Sangat mampu, kami sangat mampu. Saya melakukan latihan khusus, agar anak-anak bisa berkompetisi,” kata Muhammad.

“Keterampilan itu kami latih pada pagi dan sore hari,” imbuhnya.

Dalam waktu dekat, komunitas sepak bola Indonesia akan menggelar piala yang akan diikuti oleh Red Rhinos, Al-Khor Football Community, dan Garuda Selatan Qatar. Kegiatan tersebut rencananya akan dibuka oleh Duta Besar RI untuk Qatar, Ridwan Hassan.

Muhammad juga mengungkapkan rencana pendirian Akademi Indonesia. Pemain terbaik Indonesia di Qatar akan ditempatkan di sana.

(biaya/ruang)