Jakarta –
Industri perhotelan dapat tersenyum melihat peningkatan okupansi di tahun 2022. Libur Natal dan Tahun Baru juga direncanakan untuk menarik lebih banyak tamu.
Ketua Umum Himpunan Humas Hotel (H3) Yulia Maria mengungkapkan bisnis hotel tahun ini lebih baik dibandingkan tahun 2021. Yulia bahkan menyebut bisnis hotel kembali seperti sebelum merebaknya wabah COVID-19.
“Tahun 2022, bisnis hotel akan kembali ke 2019. Tahun 2022 mulai meningkat terus. Dengan adanya isu COVID-19, ini akan terus berlanjut,” ujarnya saat ditemui di Artotel Casa Kuningan, Jakata Selatan, Jumat (9/9/2020). /9). 12/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Yulia menjelaskan, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang melonggarkan mobilitas masyarakat. Saat ini, pembatasan terkait pencegahan COVID-19 telah diberikan kepada masing-masing hotel.
“Menurut kami, pembatasan ini adalah batasan bebas. Jadi dikembalikan ke pihak hotel, pelaksanaan CHSE tetap berjalan,” ujarnya.
Kenaikan Tingkat Penghunian Kamar (RPK) hotel berbintang tercatat di atas level sebelum merebaknya wabah COVID-19 pada Oktober 2022. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPD), RPK hotel berbintang demikian jauh. Oktober 2022 sebesar 52,31 persen.
Dibandingkan Januari dan Februari 2022 atau sebelum wabah COVID-19, TPK hotel berbintang lebih tinggi, dimana pada Januari 49,71 persen dan Februari 49,22 persen.
Sementara itu, Natal dan Tahun Baru (Nataru) diharapkan semakin meningkatkan okupansi hotel. Menurut Nataru, pemesanan hotel sudah mencapai 90 persen.
Yulia menjelaskan pihak hotel telah menyiapkan berbagai perayaan Nataru untuk menarik minat para tamu. Dari makan malam khusus hingga perayaan.
“Malam tahun baru pasti ada perayaan di semua hotel. Orang-orang akan menunggu karena ini akan menjadi perayaan pertama (sejak wabah). Kita akan melihat betapa menariknya hari ke-31 ini,” katanya.
Simak Video “Bermalam di Hotel Joglo Kecombrang dengan Nuansa Indah”
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)