Tangerang Selatan –
Kalau traveler ke sini pasti kangen suasana kampung atau rumah nenek. Tempatnya tersembunyi, harus lewat kuburan dulu tapi suasana disini sangat nyaman.
Bicara soal kuliner di Tangerang Selatan memang tidak akan ada habisnya. Di antara tempat menarik yang bisa Anda kunjungi adalah Warung Tuman yang terletak di Jalan Ciater Tengah, Serpong, Tangsel.
Untuk sampai di lokasi warung, Anda perlu berjalan kaki sekitar 5 menit dari area parkir. Kemudian Anda akan melewati beberapa kios tanaman dan makanan ringan serta area pemakaman. Nah, tokonya ada di pojok kuburan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Suasana rindang dan rumpun bambu menyambut pengunjung. Wisatawan akan langsung diarahkan ke area pemesanan makanan. Ada beberapa panci dan panci besar yang diisi dengan berbagai lauk pauk. Ada juga beberapa gambar menu yang tergantung di atas area ini.
“Ini menu favorit kami, Kak,” kata pelayan itu kepada kami.
Warung Tuman di Tangerang Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)
Menu yang dimaksud adalah dendeng, gulai bareh, telur dadar tua, ikan nila calabatuik dan ikan pari mangut asap. Kedengarannya seperti menu khas Minang kan?
Setelah memesan makanan, kami disuruh pindah ke gerobak berikutnya untuk memesan minuman dan kentang goreng. Setelah itu kami langsung menuju ke kasir.
Hadid, Manager Warung Tuman, mengungkapkan Warung Tuman sudah ada sejak 2019. Namun, pada 2020 pindah ke lokasi saat ini.
“Untuk hari Senin jam buka kami tutup. Selasa-Jumat 09.00-17.30 WIB dan Akhir Pekan 08.00-17.30 WIB. Menu kami perpaduan antara Jawa dan Minang, namun masakan yang dominan adalah masakan Minang karena owner kami orang Minang,” kata Hadid.
Untuk menuju Warung Tuman, Anda harus melalui kawasan pemakaman Foto: (Syanti Mustika/detikcom)
Ia juga mengatakan konsep Warung Tuman seperti warung di kampung sederhana. Jadi disini tidak ada Wi-Fi karena kami ingin pengunjung yang datang makan dan ngobrol dengan keluarga.
“Konsepnya seperti warung di kampung, sesederhana itu. Dan kita tidak ada Wi-Fi karena ingin pengunjung menikmati makanan dan ngobrol,” tambahnya.
Wisatawan yang ingin datang di akhir pekan disarankan untuk melakukan reservasi, namun hal itu tidak wajib. Hadid mengungkapkan bahwa ada daftar tunggu yang panjang selama akhir pekan.
“Hanya saran buat reservasi dulu untuk jaga-jaga, karena akhir pekan ramai dan waiting list-nya banyak. Minimal H-1. Tapi kalau mau datang sendiri tidak masalah, kami tetap terima,” ujarnya. dikatakan.
Warung Tuman di Tangerang Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)
detikcom pun menoleh untuk melihat suasana Warung Tuman. Suasananya asri karena banyak pepohonan di dalamnya. Begitu pula dengan meja dan bangku di sini yang terbuat dari rotan dan kayu, sehingga suasananya selaras dengan alam dan begitu sederhana. Dan yang paling menarik perhatian saya adalah deretan kaleng kerupuk yang berjejer di depan kasir.
Traveler bisa memilih mau makan di mana, mau di meja terbuka atau di gubuk. Tapi ada lebih banyak bangku luar ruangan daripada bangku semi tertutup. Bahkan di luar, itu teduh.
Harga makanan dan minuman di sini mulai dari Rp5.000-Rp40.000. Penyajiannya juga menarik, mereka menggunakan pelat enamel. Piring ini mengingatkan saya pada masa kecil saya di detik.com ketika nenek saya sering memarahi saya karena menjatuhkan piring ini dengan suara yang sangat berdenting.
Meski detikcom datang di hari biasa, pengunjung tetap ramai terutama saat jam makan siang. Meski siang hari cukup terik, namun karena lokasinya banyak pepohonan, di bawah terasa sejuk.
Untuk fasilitas ada mushola, toilet dan tempat parkir disini. Bagi traveler yang kesulitan mencari lokasi, bisa langsung menghubungi Warung Tuman, mereka akan mengarahkan traveler ke lokasi. Karena letaknya sangat tersembunyi.
Simak Video “Hujan dan Angin Kencang di Tangsel, Dinding Tulis SD Ciputat Runtuh”
[Gambas:Video 20detik]
(simbol/ddn)