Medan –
Datuk (72) berinisial R dituduh melakukan pelecehan atau kekerasan seksual sebelum akhirnya membunuh Fitri (32). Kini, polisi masih menyelidiki lebih lanjut masalah ini. Kematian Fitri masih menyisakan tanda tanya. Fitri diketahui ditemukan dalam keadaan telanjang dan terbungkus karung di pinggir Sungai Amplas, Kota Medan, Selasa (22/11/2022).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, sejauh ini dari hasil otopsi ditemukan tanda-tanda pelecehan atau kekerasan seksual. Tapi itu masih perlu dibuktikan.
“Dari otopsi memang ada indikasi penyalahgunaan. Tapi untuk memperkuat bukti, kami masih menunggu hasil laboratoriumnya,” kata Fathir, Selasa (29/11/2022).
Di sisi lain, Kapolres Patumbak, Kompol Faidir mengatakan, pihaknya memang menemukan bekas luka di bagian intim korban. Namun, penyebabnya masih dalam penyelidikan.
“Sejauh ini ada luka di bagian intim korban. Namun penyebab luka masih diselidiki. Mungkin terkena tongkat saat melayang, atau benda tumpul lainnya,” kata Faidir.
Selain itu, polisi telah mengumpulkan beberapa bukti dan keterangan saksi sehingga R ditetapkan sebagai tersangka.
Fathir menjelaskan, dari CCTV diketahui R membawa Fitri dengan sepeda motor sebelum akhirnya Fitri ditemukan tewas. Motif R membawa Fitri masih dalam penyelidikan.
Sebab, R dan Fitri tidak saling kenal. R membawa pergi Fitri dari pengawasan ibu Fitri di Kecamatan Medan ke kawasan Medan Denai. Fakta selanjutnya ditemukan dari CCTV R sempat mengganti baju Fitri.
“Dari CCTV juga diketahui R berhasil mengganti baju korban. Fitri mengalami keterbelakangan mental,” ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih berupaya mengusut tuntas pembunuhan berantai yang dilakukan oleh R. Dalam proses penyidikan, terdapat kendala karena R yang berprofesi sebagai jurnalis di KTP miliknya memberikan keterangan berbeda. Dikenal sebagai R, warga Pasar XI, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Sedangkan Fitri merupakan warga Kecamatan Medan Area.
Simak Video “Cerita Sedih Di Balik Kembalinya Datuk Muhadi yang ‘Terdampar’ Selama 30 Tahun”
[Gambas:Video 20detik]
(bpa/bpa)