liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Karena Jepang Belum Waktunya Jadi Pahlawan Super


Al Wakrah

Jepang mengeluarkan bagasi Piala Dunia 2022. Kejutan Samurai Biru telah berhenti, kata pelatihnya, belum waktunya Jepang menjadi pahlawan super.

Jepang vs Kroasia berlangsung di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Senin (12/5) malam WIB di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Jepang mampu mencetak gol lebih dulu melalui Daizen Maeda pada menit ke-43.

Ivan Perisic menyamakan kedudukan 10 menit memasuki babak kedua. Ia menyundul bola dan meluncur mulus ke gawang Jepang.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Pertandingan berakhir 1-1 di waktu normal, dan tidak ada gol yang tercipta di perpanjangan waktu. Kemudian dalam adu penalti, Kroasia menunjukkan mentalitasnya.

Kroasia menang 3-1. Kiper, Dominik Livakovic, menjadi pahlawan dengan menyelamatkan tiga tembakan dari pasukan Jepang.

Jepang mengakhiri perjalanannya di Piala Dunia 2022 dengan banyak cerita. Setidaknya Samurai Biru bisa pulang dengan kepala tegak, karena mampu mengalahkan dua juara Piala Dunia Jerman dan Spanyol di babak penyisihan grup.

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu puas dengan performa para pemainnya. Bahkan di babak penalti, Hajime mempercayakan para pemainnya untuk menentukan pilihan.

“Saya meminta para pemain untuk membuat keputusan sendiri tentang tendangan penalti, dan tentu saja ada yang bisa mencetak gol dan ada yang tidak. Mereka berada di bawah tekanan dan saya ingin memuji usaha mereka,” jelasnya seperti dikutip dari ESPN.

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu membungkuk kepada penggemar setelah pertandingan (Foto: Getty Images)

Hajime Moriyasu menjelaskan, sepak bola Jepang akan terus berkembang dan menjadi lebih baik setiap tahunnya. Tapi tentu saja butuh waktu dan sekarang bukan waktunya.

“Kita tidak bisa langsung menjadi pahlawan super,” katanya.

“Kami masih perlu terus berkembang setahap demi setahap. Namun di ajang ini, kami sudah mampu mencapai level yang cukup tinggi dan para pemain menghadirkan era baru sepak bola Jepang,” pungkasnya.

(af/krs)