Jakarta –
WALHI mengkritisi wacana WALHI atas wacana Pemprov Sumbar tentang mempercantik kawasan Lembah Anai untuk pariwisata. Penataan ulang ini dinilai akan meningkatkan kecelakaan di Lembah Anai dan rawan longsor, banjir, bahkan banjir bandang.
Kadispar Sumbar Luhur Budianda mengatakan butuh waktu lama untuk merealisasikan proyek reorganisasi Lembah Anai. Sebab, saat ini masih dalam tahap wacana, setelah itu diperlukan masterplan dari Kabupaten Tanah Datar.
Dia menyebutkan, salah satu alasan penataan Lembah Anai adalah untuk menghindari kecelakaan dan kemacetan saat air terjun meluap ke jalan saat musim hujan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kemudian dalam rencana reorganisasi akan dibangun sebuah plaza atau anjungan untuk wisatawan agar dapat menikmati Air Terjun Lembah Anai. Penataan ulang ini juga diyakini membuat para pemudik lebih aman untuk mengambil foto daripada berdiri di pinggir jalan.
Air Terjun Lembah Anai mengalir dengan ketinggian sekitar 35 meter dan berada tepat di pinggir Jalan Raya Padang-Bukittinggi di kaki Gunung Singgalang.
Air Terjun Lembah Anai merupakan bagian dari Sungai Batang Lurah, anak sungai Batang Anai yang berhulu dari Gunung Singgalang di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Air terjun ini berada di perbatasan barat Cagar Alam Lembah Anai sehingga suasananya masih alami dengan hutan lebat dan pepohonan rimbun.
Tanah longsor dan pohon tumbang di Lembah Anai Foto: Tanah longsor dan pohon tumbang di Lembah Anai (Istimewa)
Namun, rencana pembangunan ini juga mendapat reaksi keras dari WALHI Sumbar karena kebijakan ini tidak mempedulikan dampak yang akan ditimbulkan, salah satunya adalah efek bertambahnya jumlah korban jiwa saat terjadi bencana.
“WALHI menentang program yang dilakukan oleh Dispar ini, pertama karena kegiatan yang dilakukan saat ini tidak menjawab permasalahan yang terjadi saat ini di Lembah Anai. Mengapa? Lembah Anai merupakan daerah yang sangat rawan bencana baik longsor, banjir maupun banjir petir, kata Tommy Adam, Kepala Departemen Advokasi dan Lingkungan Hidup WALHI Sumbar saat dihubungi detikcomKamis (12/1/2022).
detikcom Catat kecelakaan dan bencana alam yang terjadi di Lembah Anai belakangan ini:
1. Kecelakaan berturut-turut
Seringkali Lembah Rayap menjadi rangkaian kecelakaan. Salah satunya berlangsung pada 29 Juli 2022.
Kemacetan lalu lintas tak terhindarkan dan polisi harus membuka dan menutup jalur baik dari Bukittinggi maupun Padang Panjang atau dari Padang. Kecelakaan ini bermula saat truk tersebut gagal mengerem dan menyeret 6 mobil.
2. Mobil masuk jurang
Pembatas jalan yang sempit, ditambah dengan human error, menyebabkan mobil masuk jurang dalam daftar kecelakaan di Lembah Anai. Insiden terbaru terjadi pada Minggu (6/11) ketika sebuah mobil jatuh ke jurang setinggi 10 meter. Sopir dilaporkan tewas.
3. Banjir bandang
Air Terjun Lembah Anai merupakan salah satu keindahan wisata di Sumatera Barat. Letaknya yang strategis di pinggir jalan utama Padang-Bukittinggi membuat air terjun ini menjadi destinasi wajib saat melintasi jalan ini.
Namun, curah hujan yang tinggi menyebabkan aliran Air Terjun Lembah Anai meluap dan meluap ke jalan. Tentu hal ini berbahaya bagi para pelancong yang hendak berwisata ke sana. Salah satunya terjadi pada 13 Juni 2022 dimana air terjun meluap ke jalan.
Pada tahun 2018 juga, TWA Mega Mendung yang berada di kawasan Lembah Anai juga dilanda banjir bandang.
[Gambas:Twitter]
4. Tanah longsor
Lembah Anai juga rawan longsor. Jika hujan deras, pengendara yang melewati jalan ini akan merasa was-was karena takut tiba-tiba longsor.
Baru-baru ini Lembah Anai mengalami tanah longsor dan menabrak 2 kendaraan serta menutup jalan. Sedangkan sebelum atau pada hari itu tidak ada hujan alias cerah saja. Kejadian ini sering terjadi saat hujan deras.
5. Kecelakaan di depan Air Terjun Lembah Anai
Seperti dilansir Antara, pada Senin (5/8) terjadi kecelakaan truk menabrak pagar air terjun. Truk itu membawa aspal curah dan ambruk di tikungan dekat objek wisata. Tumpahan minyak berserakan di jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Truk besar juga sering terjebak di bawah jembatan kereta api yang melintas di depan air terjun. Pada Maret 2020, sebuah truk kontainer mengalami kecelakaan dan tersangkut di bawah jembatan. Akibatnya, terjadi kemacetan di sepanjang jalan menunggu truk dipindahkan.
Simak Video “Serem! Masuk Masjid di Kawasan Wisata Sumbar Minta Retribusi Rp 5.000”
[Gambas:Video 20detik]
(sim/fem)