liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Kisah Keluarga di Inggris, 17 Tahun Kunjungi Kuburan yang Salah


Sayap

Ini adalah kisah Keluarga Bell di Inggris. Selama 17 tahun terakhir, mereka telah mengunjungi kuburan yang salah. Bagaimana bisa? Ini adalah ceritanya.

Keluarga Bell kehilangan kepala keluarga mereka, Thomas pada tahun 2005. Thomas dimakamkan oleh keluarganya di Holy Trinity Cemetery di Wingate, Inggris.

Secara rutin, setiap tahun anak cucu Thomas Bell berziarah ke makam Thomas di Wingate. Tak ketinggalan, selama 17 tahun terakhir ini, mereka selalu mengunjungi Pemakaman Tritunggal Mahakudus.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Di tahun 2022, kabar duka kembali menghampiri Keluarga Bell. Hilda istri Thomas meninggal dunia menyusul meninggalnya suaminya yang meninggal 17 tahun lalu.

Sesuai wasiat, Hilda juga ingin dimakamkan di samping makam suaminya di Pemakaman Tritunggal Mahakudus. Pihak keluarga pun mengurusnya hingga pengelola pemakaman.

Nah, karena itu, keluarga baru mengetahui bahwa makam Thomas Bell telah diacak-acak, alias sejak 17 tahun lalu, makam yang disambangi bukanlah makam kakeknya.

Manajemen mengakui bahwa mereka telah salah menempatkan batu nisan dengan nama Thomas di atasnya. Batu nisan Thomas diletakkan di atas kuburan orang lain. Jadi selama ini, mereka telah mengunjungi kuburan yang salah.

Bob Cooper, direktur pemakaman, mengatakan kesalahan itu merupakan “kerugian besar”, mengingat faktor kesalahan manusia.

Pembuat batu nisan yang salah menempatkan batu nisan atas nama Thomas Bell di kuburan orang lain. Padahal lokasi asli makam Thomas Bell ada di tempat lain, bukan di tempat sekarang.

Orang yang mengurus pemakaman Thomas, telah meninggal. Pria itu tidak mencatat siapa yang meninggal hari itu dan di mana mereka dikuburkan. Apalagi dokumentasi pada saat itu masih belum seperti sekarang.

Pihak pengelola makam berjanji kasus salah kubur seperti ini tidak akan terjadi lagi karena kemajuan teknologi yang pesat dari sebelumnya.

Tonton Video “Total 63 Makam Romawi Kuno Ditemukan di Gaza Palestina”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)