Jakarta –

Maruarar Sirait memberikan saran kepada manajemen PSSI untuk periode selanjutnya. Dia menekankan pentingnya transparansi.

Demikian disampaikan Maruarar Sirait saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi daring dengan topik Siaran INDIKATOR Survei Nasional “Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI”, Minggu (13/11).

“Transparansi sangat penting termasuk dalam pengelolaan sepakbola. Pemimpin masa depan dari PSSI harus berani transparan. Karena itu modal untuk mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak,” kata Maruarar di acara tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Ara yang akrab disapa Maruarar ini merupakan orang yang sukses menggelar Piala Presiden pada 2015, 2017, 2018, dan 2019. Saat itu, ia menjabat sebagai Ketua Komite Induk (SC) Piala Presiden dan mengutamakan transparansi.

Semua acara Piala Presiden yang diadakan selama era Ara selalu diaudit oleh lembaga audit internasional Pricewaterhouse Coopers (PwC). Dengan begitu acara Piala Presiden selalu berjalan sukses dengan nilai sponsorship yang sangat menjanjikan.

“Kalau kepercayaan sudah dipegang oleh sponsor, pasti banyak yang datang. Tidak sulit mendapatkan sponsor di sepakbola. Karena olahraga ini paling banyak diminati masyarakat Indonesia,” lanjutnya.

PSSI telah mengumumkan akan menggelar KLB pada 16 Februari, setelah mendapat persetujuan dari FIFA. Wabah ini juga merupakan bagian dari rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan pihak mana yang berada di garis depan yang bertanggung jawab atas hilangnya ratusan nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Para pendukung turun ke jalan, namun bencana kemanusiaan ini tetap menjadi misteri.

Tonton Video “Iwan Bule Ungkap Penyebab Percepatan KLB PSSI”
[Gambas:Video 20detik]
(lari/yna)