Medan –
Timnas Portugal terlihat suram tanpa Cristiano Ronaldo. Dengan membukukan lima pemenang Ballon d’Or, Portugal berhasil mencetak gol melawan Swiss. Apakah Ronaldo masih dibutuhkan?
Laga Portugal vs Swiss berlangsung di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Saat itu, Portugal menang dengan hasil akhir 6-1.
Kemenangan tersebut membuat Portugal menjadi tim terakhir yang lolos ke babak 8 besar. Pada laga itu, posisi Ronaldo sebagai penyerang tengah digantikan oleh Goncalo Ramos.
Keputusan pelatih Fernando Santos tepat, Goncalo tampil gemilang dengan mencetak tiga gol alias hattrick.
Di babak 8 besar, Portugal akan menghadapi Maroko pada Sabtu (10/12). Maroko berhasil mencapai final ke-16 setelah mengalahkan salah satu favorit juara, Spanyol melalui tendangan penalti.
Ronaldo sendiri tampak tidak senang dengan keputusan Fernando Santos mempertahankannya. Keputusan ini juga diambil karena Ronaldo kedapatan marah saat diganti melawan Korea Selatan pada laga Piala Dunia 2022. Kapten Portugal itu meminta lawan untuk diam dan melemparkan sesuatu dari bangku cadangan.
Ini bukan kali pertama Cristiano Ronaldo terlihat kesal di pinggir lapangan. Ia sebelumnya beraksi saat masih aktif membela Manchester United awal musim ini.
Ronaldo pernah meninggalkan lapangan sebelum akhir pertandingan karena marah karena Erik ten Hag tidak memainkannya. Peraih Ballon d’Or lima kali itu juga diblok Setan Merah.
Garry Neville, rekan Ronaldo saat di MU, memberikan kritikan tersebut. Menurutnya sikap itu membuat Ronaldo kehilangan wibawa.
“Nah ketika itu terjadi di United, orang berpikir Ten Hag mencoba merayu dia, membangun otoritasnya. Ini adalah manajer yang memiliki hubungan hebat dengan Cristiano Ronaldo selama delapan tahun dan ada banyak penggemar Ronaldo yang tidak. tidak ingin mengatakan yang sebenarnya,” kata Neville. , dikutip dari The Sun.
“Saya pikir dia perlu mendengar kebenaran bahwa itu sedikit berantakan. Tidak mengherankan jika dia datang malam ini dan mencetak gol kemenangan, tetapi kemarahan, hentakan, merajuk, itu harus dihentikan. karena itu tidak mencerminkan dirinya dengan baik.” .
“Warisan jangka panjangnya sudah ditetapkan, dia adalah salah satu yang terbaik sepanjang masa. Tapi dalam jangka pendek dia harus melakukan yang lebih baik karena apakah pelatih Juventus salah? Apakah manajer Manchester United salah? Dan sekarang pelatih Portugal salah? Mereka semua melakukan hal yang sama padanya,” kata Gary Neville.
Simak Video “Kenapa KBRI Portugal Rayakan HUT ke-77 Republik Indonesia di Bulan September”
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)