Muara Enim –
Polisi telah mengambil beberapa keterangan dari Ranti Ilmiahti (23), seorang ibu muda yang memutuskan untuk memotong bayi perempuannya di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), hingga meninggal. Pelaku disebut nekat membunuh korban karena tidak terima bayinya diadopsi orang lain.
“(Pelaku kejahatan) hanya bisa diberikan bukti. Motif sementara dari hasil penyidikan adalah pelaku dan orang yang dititipkan sama-sama korban. Karena pelaku dilarang mengambil kembali anaknya saat diminta karena berubah pikiran jadi bahwa dia masih bisa merawatnya, “kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi kepada momen SumateraSabtu (26/11/2022).
Dimana sebelumnya, kata Andi usai pembunuhan kemarin sore, pelaku masih terlihat murung dan hanya diam saja. Setelah mencoba pendekatan psikologis kepada pelaku, pelaku akhirnya angkat bicara soal kejadian tersebut.
“Sejak kemarin, pelaku ini hanya diam dan terlihat murung. Setelah didekati, pelaku mulai mau cerita soal kejadian itu,” kata Andi.
Menurut Andi, dari beberapa keterangan yang berhasil diperoleh polisi dari para pelaku, peristiwa pembunuhan itu menimbulkan dugaan bahwa pelaku tidak terima jika korban diambil atau diadopsi sebagai anak orang lain. Pelaku awalnya berniat untuk merawat bayi tersebut.
“Ada tanda-tanda korban tidak mau anaknya dilimpahkan ke tahanan. Kami masih mendalami hal ini untuk memeriksa saksi-saksi,” kata Andi.
Namun, Andi tetap menolak menjelaskan keberadaan ayah kandung korban yang sebelumnya menikah di luar nikah dengan pelaku dan bercerai sebelum korban lahir. Termasuk mendalami persoalan yang muncul jika pelaku memutuskan untuk membunuh korban karena ayah kandung korban tidak mau bertanggung jawab.
“Masih kita selidiki, orang yang terlibat (pelaku dan ayah kandung korban) menikah secara siri, tapi sebelum melahirkan mereka berpisah dengan suaminya,” jelas Andi.
Simak Video “Kapolres Muara Enim Diberhentikan Karena Masalah Bisnis”
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)