Jakarta –
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll berharap ada koordinasi terkait suit pemain Timnas Indonesia. Ia ingin pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berbicara dengan pelatih klub terlebih dahulu.
Saat ini Liga 1 2022 sudah bergulir sejak Senin (5/12/2022) dengan sistem terpusat di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Namun, Persija tak bisa memasukkan tiga pemainnya karena dipanggil Timnas Indonesia yang menggelar Training Center (TC) di Bali sejak 28 November.
Tiga pemain Persia mereka adalah Syahrian Abimanyu, Muhammad Ferarri, dan Hansamu Yama. Alhasil, Thomas Doll harus berbalik mengisi kekosongan yang ditinggalkannya saat Persija bertemu Borneo FC di pekan ke-12 Liga 1, Selasa (6/12).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Semua orang tahu ini situasi yang aneh karena para pemain tidak ada di sini. Lebih penting mereka berlatih bersama kami. Mereka sudah dua bulan tidak bermain dan sekarang mereka berada di Bali,” kata Thomas Doll.
“Setiap tim pasti merindukan pemainnya di Timnas Indonesia. Namun, hal itu tidak benar karena ini bukan agenda FIFA. Dan juga untuk para pemain, mereka senang ketika bersama kami. Saya kira setiap pelatih marah dengan situasi ini. . ,” dia menambahkan.
Yang menjadi fokus Thomas Doll adalah agenda TC Timnas Indonesia di luar Hari Pertandingan FIFA. Di satu sisi, klub juga membutuhkan pemain terbaik untuk kompetisi domestik.
Pelatih asal Jerman itu merasa pemanggilan sang pemain ke Timnas Indonesia dalam kondisi tersebut harus diinformasikan. Kecuali pada Hari Pertandingan FIFA, federasi bebas memanggil pemain terbaik dari seluruh negeri.
“Tidak ada yang berbicara dengan pelatih di klub. Tidak ada. Mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka mengambil pemain. Tidak ada komunikasi. Ini pengalaman baru bagi saya. Tapi, saya tidak suka pengalaman ini,” kata boneka Thomas.
“Saya datang dari tempat yang berbeda. Saya telah melatih di banyak negara. Di Jerman, kami bekerja sama. Jadi Anda tidak bisa melakukan apa yang Anda inginkan. Inilah yang saya rasakan di sini. Saya tamu di sini. Tapi saya bisa mengungkapkan pendapat saya , tapi tidak lebih,” katanya.
“Saya tidak senang dengan situasi ini. Anda harus bertanya kepadanya mengapa dia melakukan ini. Mungkin karena dia akan mendapatkan gelar. Bagi saya itu aneh. Bagi saya ini bukan situasi yang baik karena tidak akan selesai. Sekarang berbicara tentang Desember 2022, tetapi apa yang akan terjadi pada Januari, Februari, dan Maret 2023?” katanya lagi.
Thomas Doll bukan satu-satunya pelatih yang mengeluh dipanggil oleh pemain Timnas Indonesia di tengah perhelatan Liga 1. Sebelumnya Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares dan Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso juga mengangkat isu yang sama.
(krs/mentah)