Batam –
Kepolisian Kepulauan Riau (Kepri) menangkap salah satu penyelenggara dan pengurus Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa izin. Pria berinisial BK (49) ditangkap saat melarikan diri ke Kota Serang, Banten pada Senin (21/11/2022).
Wakil Direktur Polisi Udara dan Udara (Polairud) Polda Kepri AKBP Cahyo Dipo Alam mengungkapkan, BK bertugas membantu dan menampung calon PMI ilegal yang ingin berangkat ke Malaysia. PMI ilegal tersebut dipesan oleh mitra BK di Malaysia.
“Jadi BK ini mendapat telepon dari pelaku lain yaitu TJ (DPO) yang berada di Malaysia untuk menjemput calon PMI dan membawanya ke rumahnya yang merupakan tempat penampungan di Tanjung Memban, Nongsa, Batam,” kata Cahyo, Rabu (23/2). . /11/2022).
Sebuah kapal penangkap ikan yang membawa PMI ilegal tenggelam di Perairan Kabil, Nongsa, Kota Batam, Selasa (15/11) dini hari. Sebanyak 6 orang meninggal dunia dan 1 orang lagi belum ditemukan.
TJ, kata Cahyo, mengirimkan gaji Rp 5 juta melalui bank ke BK atas jasanya mengawal calon PMI ilegal. Diketahui, pelaku sudah empat kali melakukan penahanan dan penanganan ilegal terhadap PMI, kata Cahyo. Polres Kepri kini mengejar pelaku selain BK dan TJ.
BK mengenal TJ karena dia sesama warga dari Kabupaten Bireuen, Aceh. Namun, BK mengaku baru pertama kali mengirim PMI ilegal. “Saya baru bawa mereka (korban) ke rumah untuk ditempatkan,” kata BK.
BK menjelaskan, anak buah kapal dan nakhoda kapal yang menjadi korban tenggelam bukanlah anak buah kapal mereka. Mereka adalah para kekong yang sering mendampingi PMI.
“Speedboat itu milik nakhoda kapal. Saya komunikasikan dengan mereka untuk dibawa ke Malaysia,” kata BK.
Nakhoda kapal mendapat Rp 1,5 juta per orang. Sedangkan BK hanya mendapat gaji Rp 500 ribu.
Tonton Video “Polisi Gagal Berangkat TKI Tanpa Ijin ke Malaysia”
[Gambas:Video 20detik]
(gsp/astj)