Banda Aceh –
Polisi membantah ada telur busuk yang dilemparkan ke kantor DPW NasDem Aceh dan tempat kegiatan Anies Baswedan di Banda Aceh. Kedua lokasi dikatakan berada di bawah pengawasan polisi.
Kabid Ops Polres Banda Aceh, Kompol Iswahyudi mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan di tempat-tempat yang menjadi fokus dan lokasi kegiatan Anies selama dua hari di Aceh. Semua lokasi dikatakan aman, terkendali dan tertib.
“Telur pecah yang dikirim, pecah di jalan. Bukan di kantor. Jadi jangan salah paham. Kalau katanya pecah di kantor, kita urus,” kata Iswahyudi saat dimintai konfirmasi, Minggu. (12/4/2022).
Iswahyudi menjelaskan, lokasi pemecahan telur berada di jalan yang terletak sekitar 30 meter sebelum lapangan sepak bola tempat kegiatan Anies digelar. Dia tidak yakin apakah telur itu pecah karena jatuh atau pecah.
Menurutnya, lokasi kegiatan Anies dikendalikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia meminta agar kasus pemecahan telur tidak dipolitisasi.
“Tidak ada (telur pecah) di kantor, kantor aman. Jalannya di jalan. Dengan begitu, kita tidak tahu siapa yang pecah. Telur jatuh atau siapa. baca keterangan dari yang memberikan,” jelasnya.
“Sebab sampai Encik Anies keluar dari Bandara SIM, tidak ada satu kegiatan pun yang terhambat atau terhalang. Semuanya beres,” lanjut Iswahyudi.
Sebelumnya, Ketua DPW Partai NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi mengatakan kantornya dan kawasan tempat kegiatan Anies Baswedan dilempar orang tak dikenal. Tindakan itu disebut di luar batas akal sehat.
“Hari ini para pembenci Anies di Aceh telah melempar telur busuk ke kantor DPW NasDem. Pagi-pagi sekali para penjaga kantor NasDem kaget melihat halaman kantor NasDem penuh dengan telur busuk dan kaos kaki busuk,” kata Taufiqulhadi dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (3/12/).
Berdasarkan laporan panitia, kata dia, lapangan sepak bola di Kampung Pango yang ditemui Anies jalan kaki juga dilempari telur busuk. AJK dan pekerja kantoran disebut sudah membersihkannya.
“Namun demikian, tindakan para pembenci Anies dan NasDem itu di luar batas kewajaran seluruh rakyat Aceh. Karena tindakan seperti itu, dalam kegiatan politik Aceh, tidak pernah terjadi,” jelas Taufiqulhadi.
“Ini bisa disebut permainan curang, perilaku baru dalam politik Aceh. Oleh karena itu, menurut saya ini bukan perilaku pribumi di sini. Tapi ini perilaku impor,” lanjutnya.
Simak Video “Penampilan Kantor NasDem Aceh Terancam Telur Busuk Jelang Kunjungan Anies”
[Gambas:Video 20detik]
(agse/afb)