Batam –
Polisi memastikan jenazah pria yang ditemukan di perairan Karimun itu adalah nakhoda kapal pengangkut sabu seberat 32 kg asal Malaysia. Nakhoda kapal berhasil melarikan diri saat disergap oleh polisi dan bea cukai.
“Pelaku (penyelundupan sabu seberat 32 kg) ditemukan tewas di laut beberapa hari setelah dilakukan penertiban,” kata Kasat Narkoba Polres Karimun, AKP Elwin, Selasa (22/11/2022).
Pelaku penyelundupan sabu dan jenazah yang ditemukan di perairan Kampung Asam, Kecamatan Kundur Utara, Karimun telah teridentifikasi sebagai orang yang sama. Sidik jari ditemukan di kapal.
“Berdasarkan hasil identifikasi tim Polres Karimun, ada kecocokan antara sidik jari orang yang ditemukan tewas dengan sidik jari yang disembunyikan di bagian dalam mesin speed boat,” ujarnya.
Polisi kini menyelidiki keterlibatan pelaku lain dalam kasus sabu seberat 32 kilogram itu. Namun pendalaman terhambat karena kapal induk telah meninggal dunia.
“Karena pelaku meninggal dunia dan alat komunikasi tidak ditemukan, menyulitkan penyidikan,” katanya.
Setelah mengidentifikasi data korban, polisi akhirnya menemukan identitas jenazah yang ditemukan di perairan Kampung Asam, Kecamatan Kundur Utara, Karimun berinisial D (43). Korban diketahui merupakan warga Tujuh, Kabupaten Karimun.
Proses identifikasi jenazah diketahui dari jenis celana pendek hitam dan susunan gigi korban yang sudah dicocokkan dengan keluarga. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa korban tidak kembali selama beberapa hari dan dikonfirmasi oleh keluarga.
Penemuan kasus sabu seberat 32 kg di perairan Selat Cing, Kundur Utara, Kabupaten Karimun terjadi Senin (24/10) lalu. Dua hari kemudian, mayat tak dikenal ditemukan di perairan Kampung Asam, Kecamatan Utara Kundur, Karimun, atau tepatnya, Rabu (26/10).
Simak Video “Anak Kecil di Batam Dipukul Sampai Mati oleh Pacar Ibu”
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)