liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Pria di Medan Ngaku Dipukul, Ditahan hingga Diancam Pakai Pistol


Medan

Seorang pemuda di Kota Medan mengadu ke polisi setelah dituduh mencuri, dipukuli, dan disekap selama kurang lebih enam jam oleh perampok. Bahkan, pemuda tersebut mengaku diancam dengan senjata oleh seorang pria yang mengaku sebagai polisi.

Pemuda itu, Ridwan Simamora (24), mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/11/2022) sekitar pukul 23.50 WIB. Saat itu dia dan teman-temannya ingin menjual barang bekas.

“Awalnya saya dan Suryadi jalan-jalan ke rumah orang yang biasa memuat botol atau barang bekas di Jalan Menteng Tenggara II, Medan Denai,” kata Ridwan. momen SumateraKamis (12/1/2022).

Saat itu, ia dan temannya mencoba menghubungi pembuat minuman keras berhuruf F untuk menjual barang dagangannya. Ditelepon berkali-kali tidak ada yang menjawab. Lalu Ridwan menyuruh Suryadi untuk mengambil tongkat itu.

“Karena anaknya tidur di depan, saya coba sobek badannya dengan tongkat sebanyak tiga kali. Kemudian, ternyata F datang mengendarai sepeda motor,” ujarnya.

Setelah itu, Ridwan pun menjual satu kilogram barang bekas ke F. Dari situ, uang yang didapat Rp 4.000. Usai urusan jual beli, keduanya pergi ke Lorong Trimo, Jalan Bromo.

Tujuannya untuk mengobrol dengan teman-teman Suryadi tentang pekerjaan. Ternyata teman Suryadi itu masih berprofesi sebagai tukang becak. Kemudian, dengan berjalan kaki, mereka berdua memutuskan untuk pulang.

Tiba-tiba F datang dengan sepeda motor dan membawa Ridwan. Lalu, F kembali membawa Ridwan ke kediaman F. Begitu turun dari pembonceng, Ridwan dipukuli dan dituduh mencuri telepon genggam.

“Saya dicekik dan dipukuli terus menerus. Dia menuduh saya mencuri telepon genggam saya. Suryadi juga ditangkap dan dipukuli. Sekitar lima orang memukuli saya termasuk F,” ujarnya.

“Ada juga yang mengklaim polisi berinisial N. Katanya adik F tinggal di Development. N menghajar Suryadi. Bahkan N malah mengeluarkan pistol sambil mengancam teman saya,” ujarnya.

Ia mengatakan, F mengaku ponsel yang hilang sebelumnya di-charge di dekat posisi saat anaknya sedang tidur. Namun, dia dan Suryadi tetap membantah telah mencuri ponsel tersebut.

“Tapi mereka tidak mempercayai kami sampai kami ditahan di rumah mereka sampai pagi,” tambahnya.

Akibat kejadian itu, Ridwan mengalami beberapa luka memar dan nyeri di beberapa bagian tubuhnya seperti kepala, telinga, punggung dan lainnya.

Karena tidak tahan dipukuli, pagi-pagi sekali sekitar pukul 07.00 WIB, dia kabur ke rumahnya. Ia langsung mendatangi Polrestabes Medan untuk membuat laporan atas kejadian yang menimpanya. Hal ini ditunjukkan dengan nomor laporan: STTLP/3667/XI/2022/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumbar.

Di sisi lain, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga.

“Ya kita kaji dulu kejadiannya. Kita selidiki dulu. Pasti kita tindak,” kata Fathir.

Tonton Video “Rasa Sakitnya Disebut Menganggur, Orang Lapangan Tusuk Keponakan”
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)