liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Serang Petugas, Bos Perambah Hutan TN Tesso Nilo Ditangkap!


Pekanbaru

Polisi menangkap Suarto (40), pemimpin pelanggar di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Riau. Suharto bahkan menyerang petugas saat operasi gabungan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro membenarkan adanya penyerangan terhadap petugas tersebut. Padahal, pelaku tak lain adalah pengungsi dalam kasus penyerbuan hutan TNTN Maret lalu.

“Ini sebenarnya kasus pengembangan 4 pelaku yang sudah ditangkap. Pelaku ini pelaku pemodal dan intelektual penyerbuan TNTN, namanya Suarto alias Nasib,” jelas Heru, Selasa (22/11/2022).

Heru mengaku awalnya petugas melakukan penanaman pohon di kawasan perambahan, 10 November lalu. Namun sesampainya di lokasi, petugas melihat ada alat berat yang sedang bekerja.

Melihat aksi tersebut, petugas gabungan langsung menangkap pelaku yang berjumlah 5 orang tersebut. Termasuk satu alat berat yang beroperasi.

“Awalnya kita tanam di lokasi yang diserbu, ternyata masih ada alat berat yang beroperasi di sana. Kemudian dari alat itu ditangkap lima orang, salah satunya diamankan anak Soeharto,” kata Heru.

Setelah ditangkap, pelaku dan alat beratnya dibawa kabur. Setelah 1-2 jam perjalanan, tiba-tiba sebuah mobil Avanza datang dan menangkap polisi kehutanan yang mengiringi alat berat tersebut.

Tanpa penundaan lebih lanjut, pelaku terus menyerang petugas dengan tongkat dan parang. Petugas yang bertanggung jawab atas barang bukti ekskavator dipukuli.

“Ada 5 atau 6 orang yang menyerang, petugas dipukuli. Kemudian mereka mengejar kami, yang kemudian membawa pelaku. Saat itulah Soeharto datang, mengancam dengan parang,” ujarnya.

Tak main-main, Soeharto bahkan mengancam sang perwira dengan parang di leher. Lebih lanjut, Suarto Cs meminta agar semua pelaku dan alat berat dibebaskan.

Melihat situasi yang tidak kondusif, para pelaku dan alat berat dibawa kabur. Dalam perjalanan, ke-19 petugas itu kesulitan untuk pulang karena jalan menuju pintu keluar TNTN ditutup.

“Dia mengambil alat berat dan 5 pelaku yang kami selamatkan. Sehingga jalan pulang kami terkubur dalam tanah, kegiatan penanaman berubah menjadi penangkapan,” ujarnya.

Sesampainya di kantor, Haru langsung berkoordinasi dengan LBH KLHK dan Polda Riau. Tak lama kemudian, Soeharto ditangkap di Pekanbaru, Senin (14/11).

“Kemarin, Suarto ditangkap tim Satlantas Polres Riau dan Gakkum di kawasan Pasar Bawah, Kota Pekanbaru. Dia dijerat dengan beberapa pasal terkait perambahan hutan dan juga penyerangan terhadap petugas,” ujar Heru.

Simak video “Dramatis! Proses pemindahan bayi gajah dari penggalian di Riau”
[Gambas:Video 20detik]
(ras/lumpur)