liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Kata UNESCO Soal Singapura cs Daftarkan Kebaya Jadi Warisan Budaya


Jakarta

Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam ingin mengklaim kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO. Komunitas pecinta kebaya angkat bicara.

Komunitas pecinta kebaya yakni Kebaya Labuh dan ahli waris Keraancang menginginkan Indonesia ikut mendaftarkan kebaya ke Unesco bersama 4 negara Asean.

Pasalnya, kebaya juga ada dan digunakan di empat negara yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Keinginan tersebut disampaikan dalam Sesi Diskusi Masyarakat pada Selasa (29/11/2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Ketua Timnas HKN (Hari Kebaya Nasional) Lana T. Koentjoro, anggota Wantimpres Putri Kuswisnu Wardhani, serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Perwakilan Tetap RI untuk Unesco, dan 23 komunitas. menghadiri upacara.

“Kalau kita lihat ke belakang, lebih baik Indonesia ikut pencalonan bersama karena kita tidak dapat apa-apa dan bisa lebih buruk lagi,” kata Vielga dari Pewaris Kebaya Kerancang dalam keterangan resmi.

Komunitas pecinta kebaya Urun Rembug Foto: (komunitas pecinta kebaya/ist)

Pendapat senada diungkapkan Lia Natalia dari Komunitas Wanita Kebaya {KPB}, Rahmi Hidayati {PBI}, dan Mellyana dari Pewaris Kebaya Labuh. Melly menjelaskan, ada kesamaan budaya dengan negara tetangga, salah satunya Kebaya Labuh yang hampir sama dengan kebaya di Johor dan Melaka.

“Kami komunitas kebaya di Riau berpendapat bahwa Indonesia harus ikut serta dalam Nominasi Bersama. Pendataan budaya ke Unesco bertujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya secara aman dan tidak ada hubungannya dengan hak milik,” kata Melly.
Direktur Sarinah Institute, Eva Sundari mengingatkan Indonesia untuk mengambil pelajaran dari kasus Kain Songket beberapa waktu lalu.

“Agar kita tidak kalah satu demi satu,” katanya.

Sementara itu, anggota Tim Riset Timnas Kebaya yang juga antropolog D Kumioratih menjelaskan, mendaftarkan kebaya ke Unesco adalah nilai dan budaya kebaya, bukan kebaya sebagai objek atau artefak. Sebagai budaya, persilangan kebaya tentu sangat luas hingga ke negara tetangga.

“Tepat dengan ikut serta dalam nominasi bersama menunjukkan semangat besar Indonesia untuk menjaga dan berbagi budaya bersama,” ujarnya.

Heru Nugroho dari Kebaya Tradition.id yang turut mendampingi Pencak Silat ke Unesco membagikan pengalamannya terkait pengurusan pendaftaran unsur budaya ke UNESCO. Heru juga mengingatkan, prasasti Unesco bukanlah benda atau artefak.

“Sekali lagi yang harus kita pahami dan ingat, pendaftaran di Unesco adalah nilai budaya. Ini seperti Pencak Silat yang diabadikan di UNESCO adalah Pencak Silat sebagai tradisi,” jelasnya.

Seperti dilansir Straits Times, Rabu (23/11/2022), National Heritage Council of Singapore secara resmi mengumumkan bahwa negara tersebut dan tiga negara tetangga lainnya akan mengajukan kebaya tersebut ke Unesco berdasarkan nominasi bersama. Nama Indonesia tidak dicantumkan dalam pengumuman tersebut, namun masih terbuka bagi negara lain termasuk Indonesia untuk bergabung.

Sementara itu, Menteri Konservasi Sandiaga Uno menegaskan kebaya Indonesia tetap akan didaftarkan sebagai Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO. Namun Indonesia akan mendaftarkan kebaya sebagai Nominasi Tunggal, bukan Nominasi Bersama dengan negara lain.

“Hasil rapat pada 16 November 2022 antara Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud, turut dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Pembinaan Olahraga Atletik. Capaian Kemenko PMK, memberikan penguatan, mengusulkan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO melalui mekanisme Nominasi Tunggal,” kata Sandiaga Uno dalam acara Press Briefing Mingguan di Gedung Sapta Pesona Kementerian ESDM, Jakarta, Senin ( 28/11/2022).

Tonton Video “Singapura dan 3 Negara Lainnya Daftarkan Kebaya ke UNESCO”
[Gambas:Video 20detik]
(bulan/bulan)