Doha –
Virgil van Dijk gagal mengenakan ban kapten One Love pada laga Piala Dunia 2022. Bek asal Belanda itu menolak mengambil risiko kartu kuning.
Belanda awalnya merupakan salah satu negara yang ingin mengkampanyekan One Love pada Piala Dunia 2022. Kampanye tersebut dimulai sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas LGBT.
Dalam campaign tersebut, setiap kapten tim akan memakan bungkus hati dengan warna pelangi dan tulisan “One Love”. Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menolak kampanye tersebut dan melarang LGBT.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
FIFA akhirnya turun tangan terkait kampanye One Love di Piala Dunia 2022. Otoritas tertinggi sepak bola dunia memutuskan ban kapten pelangi dilarang selama pertandingan di Qatar.
FIFA juga mengancam sanksi bagi tim yang melanjutkan kampanye. Sanksi yang diberikan berupa denda hingga kartu kuning sejak kick-off bagi kapten yang mengenakan ban kapten pelangi One Love.
Ketujuh negara pendukung One Love mengeluarkan pernyataan bersama dan menerima keputusan FIFA. Meski begitu, pendukung kampanye masih kecewa.
Virgil van Dijk termasuk yang kecewa karena harus membatalkan kampanye One Love di Piala Dunia 2022. Pemimpin timnas Belanda itu menyayangkan ancaman hukuman kartu kuning dari FIFA karena mengenakan ban kapten pelangi.
Alih-alih mengenakan ban kapten pelangi, Van Dijk mengenakan ban kapten berwarna kuning bertuliskan “Tanpa Diskriminasi” dalam laga Belanda vs Senegal di hari pertama Grup A, Selasa (22/11/2022). De Oranje menutup laga dengan kemenangan 2-0.
“Kami siap membuat pernyataan, tapi memulai pertandingan dengan kartu kuning sangat tidak nyaman, terutama di posisi saya. Saya ingin memakai ban kapten, tapi tidak dengan biaya berapa pun,” kata Van Dijk dikutip De Telegraaf.
“Sayang sekali itu tidak mungkin, tapi saya datang ke sini terutama sebagai pesepakbola. Jelas ada sanksi olahraga berupa kartu kuning. Saya ingin menggunakannya, tapi kemudian saya akan memulai permainan dengan kartu kuning, ” dia melanjutkan.
“Saya tidak ingin mengambil risiko. Saya tidak mengerti mengapa harus ada larangan olahraga untuk ini. Saya pikir itu buruk, tapi begitulah adanya dan kami harus move on,” kata Virgil van Dijk.
(teluk/rin)